Senin, 31 Desember 2012

Sebuat catatan "Huru-hara"









Rasa mengantuk datang dan terlelap dengan mudahnya.

Entah dimana, suasana berubah menjadi begitu riuh akan manusia-manusia yang berjalan dengan cepat. Ada semburat panik, gelapnya malam dan kegaduhan membuat mereka mau tidak mau harus berjalan cepat menghindari ancaman yang lebih besar. Bingung tak dapat dihindari, membuat pandangan tak ubahnya seperti radar mencari sebab huru hara ini, namun tidak ada, semuanya tampak sunyi selain manusia-manusia yang terus saja berjalan cepat.

Rasanya ingin terus bergerak menuju arah yang sama dengan kebanyakan orang tapi ternyata adik kecil ku sudah kepayahan dan dia terlelap begitu saja di atas tanah, begitu damai seolah semua ini tak pernah dia alami. "Astaghfirullah" seketika bingun campur takut, hampir saja jari kecil adik ku terlindas sebuah tank baja, "apa ini" batin ku, segera ku mengajak ibu dan adik ku yang lain untuk mencari tempat beristirahat.

Kami berjalan kembali berbalik arah, berharap menemukan tempat untuk istirahat sejenak. Rupanya tak jauh dari situ ada sebuah rumah yang jg dipenuhi para pengungsi yang kelelahan. Kami menemukan sebuah kamar kosong dan bergegas menuju kamar itu untuk beristirahat.

"Dimana bapak dan adik laki-laki ku" batin ku dalam hati, mencoba mencari sedapatnya disekitar rumah itu, dan ternyata adik laki-laki ku bersama teman2nya ada  disalah satu ruangan oh bukan itu sebuah kamar darurat di atas pohon. "Menarik" batin ku dalam hati, dengan segera menaiki sebuah tangga kecil menuju kamar itu sambil bercakap-cakap sejenak dengan adik laki-laki ku dan ternyata selama ini dia bersembunyi disini bersama teman-temannya.

Setelah selesai, segera ku menuju kamar tempat ibu dan adik-adik perempuan ku beristirahat, ku dapati mereka didepan pintu dengan panik. Ternyata ada kegaduhan diluar sana, beberapa makhluk tinggi besar dan kecil berkeliaran mengamuk membabi buta, sepertinya mereka mencari kaum pria yang tersisa. Langsung saja ku mengajak ibu dan adik-adik perempuan ku untuk bersembunyi dikolong kasur.

Diam, bahkan bernafas pun kami hati-hati. Terdengar ada yang mengacak-acak diruang tempat kami bersembunyi "Itu mereka para makhluk besar dan kecil dengan wajah seramnya" ku berkata pada ibu dan adik-adik perempuan ku. "oh tidak sepertinya kita akan ketahuan" gumam ku dalam hati dan benar saja makhluk-makhluk itu memukul2 kasur diatas kami.

Seketika itu pandangan berubah, ku dapat melihat makhluk-makhluk itu memukul atas kasur dengan beringasnya, astaghfirullah wajah mereka begitu garang.
"ah ini hanya mimpi" saat itu juga ku berfikir seperti itu tapi tiba-tiba saja tubuh ku tertarik dengan cepat dan terbangun dari tidur.


Astaghfirullah